Indonesia memasuki tahun 2025 dengan kondisi perekonomian yang mengalami pelemahan. Daya beli yang menurun, kelas menengah yang menyusut, dan penurunan produktivitas sektoral yang berkepanjangan memberikan sinyal yang jelas adanya masalah struktural yang signifikan, sebagaimana tercermin dalam angka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024. Triwulan-III 2024 merupakan satusatunya triwulan di tahun 2024 yang tidak memiliki faktor musiman yang signifikan mendorong aktivitas perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun di bawah 5%, tercatat hanya tumbuh sebesar 4,95% (y.o.y) di Triwulan-III 2024, lebih rendah dibandingkan 5,11% (y.o.y) di Triwulan-I 2024 dan 5,05% (y.o.y) di TriwulanII 2024. Angka pertumbuhan PDB terakhir menggambarkan kondisi suram dan menguatkan indikasi adanya permasalahan struktural yang membuat perekonomian Indonesia tidak mampu tumbuh 5% tanpa adanya faktor usiman. Kondisi ini bukanlah fenomena baru. Kondisi serupa terjadi di tahun 2023 saat perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh 4,94% (y.o.y) di triwulan ketiga tahun tersebut. Setelah berlalunya periode mudik saat Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah di triwulan kedua 2024, berbagai sektor perekonomian mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti sektor transportasi dan pergudangan, jasa usaha, dan akomodasi dan makanan minuman.
Baca selengkapnya:
ID:
EN: