Berdirinya pusat penelitian di lingkungan civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tidak lepas dari peranan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Pada tahun 1953, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang kala itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi (sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Indonesia mendirikan dua pusat penelitian, yakni: Seminar Administrasi Niaga dan Pusat Penelitian Sosial untuk mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para kandidat doktor. Setahun kemudian, tepatnya pada bulan November 1953, Pusat Penelitian Sosial diubah namanya menjadi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI). Pada tahun 1956, Seminar Administrasi Niaga dilebur ke dalam LPEM FEB UI.
Saat ini, LPEM FEB UI secara aktif melakukan kegiatan penelitian, konsultasi , dan pelatihan yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan pembangunan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Kegiatan ini didasarkan pada budaya penelitian yang kuat yang mencakup penerapan teori dalam menganalisis, memahami, dan memberikan rekomendasi kebijakan. Didukung oleh staf penelitian yang memegang gelar dari universitas-universitas terbaik, baik domestik maupun luar negeri, LPEM FEB UI selalu siap untuk membantu memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi Indonesia.
Penelitian dan konsultasi adalah kegiatan utama dari LPEM FEB UI. Sebagian besar kegiatan tersebut dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak-pihak lain, baik pemerintah maupun swasta, dari dalam maupun luar negeri. Selama 60 tahun terakhir, LPEM FEB UI telah berhasil menyelesaikan lebih dari 1.500 proyek penelitian yang mencakup berbagai bidang terkait masalah kelembagaan, ekonomi regional, hubungan ekonomi internasional, perdagangan internasional, keuangan dan perbankan, ekonomi fiskal dan moneter, pertanian, industri, pariwisata, pembangunan pedesaan, demografi, ketenagakerjaan, kemiskinan, distribusi pendapatan, usaha kecil, dan koperasi.
LPEM FEB UI juga turut menyelenggarakan seminar-seminar, baik reguler dan non-reguler, pada tingkat nasional maupun internasional. Contohnya adalah seminar tahunan yang disponsori oleh United States Agency for International Development (USAID), seri seminar tahunan mengenai daya saing dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), seminar akademik tahunan bekerjasama dengan Australian National University (ANU), dan seri (seminar) Kuliah Sadli. Proyek penelitian kami sebagian besar berorientasi pada pemberian rekomendasi yang penting bagi para pembuat kebijakan, mulai dari penyusunan perencanaan pembangunan nasional, regional, sampai ke tingkat kabupaten dan juga untuk perumusan kebijakan yang lebih operasional dalam berbagai aspek dan pada berbagai sektor-sektor pembangunan.
LPEM FEB UI memiliki sejarah panjang dalam hubungan kegiatannya dengan sektor swasta. Pada 1990-an, jumlah kerja sama dengan sektor swasta telah meningkat secara signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk menjadi lebih efisien dalam era global. Sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, kebutuhan untuk merestrukturisasi perusahaan-perusahaan di Indonesia ini telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Di area ini, LPEM FEB UI juga aktif dalam kegiatan advokasi dan konsultasi. Untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi Indonesia dan meningkatnya permintaan untuk kualitas penelitian yang tinggi, LPEM FEB UI mendirikan dua divisi penelitian yaitu Divisi Riset Kebijakan Ekonomi dan Divisi Penelitian Pembangunan Daerah Infrastruktur.
Selain dua divisi tersebut, LPEM juga mendirikan Divisi Pelatihan untuk menyediakan pelayanan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (terutama dari pejabat pemerintah). Divisi ini telah melakukan berbagai kegiatan pelatihan sejak tahun 1978 dan juga serangkaian seminar, baik nasional maupun internasional. Para peserta program kursus dan pelatihan berasal dari berbagai daerah dan lembaga, baik pemerintah maupun swasta. Kegiatan dibagi menjadi diklat “reguler” (kursus dan pelatihan yang dilakukan setiap tahun) dan “non-reguler” (kursus dan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus klien). Diklat reguler terdiri dari diklat regulatory impact assessment, ekonometrika dasar dan manajemen data dengan menggunakan software STATA. Diklat non-reguler sendiri terdiri dari diklat-diklat terkait perencanaan (seperti diklat Fungsional Penjenjangan Perencana (FPP), diklat Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD), dan lain-lain), keuangan publik (seperti diklat Kursus Keuangan Daerah (KKD), diklat Latihan Keuangan Daerah (LKD), dan lain-lain), kebijakan publik (seperti diklat Analisis Kebijakan Publik Tingkat Dasar dan lanjutan, dan lain-lain), ekonomi dan sosial (seperti diklat Analisis Makroekonomi, diklat Perdagangan Internasional, diklat Pemetaan Sosial, diklat Manajemen Konflik, dan lain-lain) serta metodologi (seperti diklat Statistika I dan II, diklat Ekonometri Dasar dan Lanjutan, dan lain-lain). Kursus dan pelatihan yang secara rutin dilakukan antara lain adalah Diklat Program Perencanaan Nasional, Teknik Perencanaan Pembangunan, dan Perencanaan Fungsi Pendukung. Kegiatan ini umumnya dilakukan dalam durasi 1-6 bulan. Tersedia pula pelatihan yang lebih singkat (sekitar 1-2 minggu) dengan berbagai topik tertentu seperti Rencana Partisipasi, Potensi Ekonomi Daerah, Analisis Kebijakan Publik, Pengawasan dan Evaluasi Proyek, Pengembangan Masyarakat, Keuangan dan Penganggaran Daerah dan lain sebagainya.