Pada April 2023, neraca perdagangan barang Indonesia mencatat surplus senilai USD3,94 miliar, meningkat dibandingkan surplus Maret 2023 meskipun masih lebih rendah dibandingkan surplus April

Pada Maret 2023 lalu, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus senilai USD2,91 miliar. Surplus ini adalah yang ke-35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Trade and

Ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon telah menjadi salah satu strategi pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan strategi ini, diharapkan pembangunan pada masa depan bukan hanya

Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) lembaga perdagangan dunia (WTO) memutuskan kemenangan gugatan Uni Eropa (UE) atas pemerintah Indonesia yang melarang ekspor bijih nikel. Meskipun demikian,

Berbagai pihak memperingatkan kemungkinan besar akan terjadinya krisis pangan dunia pada akhir 2022 dan diperkirakan akan berlanjut hingga 2023 [1]. Ancaman ini didasarkan pada

Kebijakan pemerintah mengalihkan sebagian subsidi BBM ke program penguatan perlindungan sosial per 3 September lalu menuai beragam respon dari publik. Pada satu sisi, pemerintah

Terus bergejolaknya harga minyak dunia mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan skema subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditengah berbagai sinyalemen untuk menaikkan harga BBM bersubsidi,