Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia
Kelompok penelitian ini sedang mengerjakan penelitian di bidang kebijakan sektor lingkungan dan pertanian. Kelompok ini juga terlibat dalam penilaian penilaian lingkungan dan ekonomi hijau. Kelompok Riset Ekonomi Lingkungan (EERG) resmi menjadi bagian dari LPEM FEB UI sejak tahun 2017. EERG telah terlibat dalam berbagai topik, termasuk transisi energi terbarukan, kebijakan minyak sawit dan biodiesel, penilaian jasa lingkungan, pertumbuhan hijau, pengelolaan limbah, keuangan berkelanjutan, pendanaan iklim publik, perikanan berkelanjutan, ekonomi tahan bencana & iklim, dan agenda pemulihan berkelanjutan dari COVID-19. EERG terus-menerus memberikan rekomendasi berbasis bukti, khususnya bagi para pembuat kebijakan, untuk mendukung arah kebijakan berkelanjutan di Indonesia.
Nama Proyek | Nama Klien | Kesimpulan |
---|---|---|
Energi Asia Tenggara Kemitraan Transisi (ETP) Meja Bundar | Ampere (Australia Kemitraan Mekong Sumber Daya Lingkungan & Sistem Energi) | SEA-ETP adalah platform multi-pemangku kepentingan yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Asia Tenggara. SEA-ETP Rountable adalah program jaringan dan pengembangan kapasitas peer-to-peer yang dipimpin oleh The Australian National University (ANU) dan Australia-Mekong Partnership for Environmental Resources & Energy Systems (AMPERES), yang bertujuan untuk memberikan peluang bagi pemangku kepentingan transisi energi di kawasan ini – khususnya, pembuat kebijakan tingkat menengah dari Vietnam, Indonesia dan Filipina serta badan-badan tingkat regional – untuk terlibat dalam rangkaian diskusi intensif mengenai transisi energi Sebagai mitra lokal (di Indonesia), LPEM FEB UI Memimpin pengembangan Laporan Dasar Nasional Indonesia tentang Sektor Ketenagalistrikan dan bertanggung jawab sebagai titik fokus bahasa lokal dalam membantu penyampaian Seri Meja Bundar SEA-ETP: Pelatihan Eksekutif, Dialog Menyelami Mendalam, dan Dialog Kebijakan Nasional. Laporan Baseline Nasional berisi ikhtisar evolusi Sektor Ketenagalistrikan Indonesia, deskripsi karakteristik sektor ketenagalistrikan dan lanskap tata kelola Indonesia, serta analisis hambatan, risiko, dan peluang transisi energi di Indonesia. Laporan ini menyoroti bahwa beberapa permasalahan dalam pendanaan dan investasi energi terbarukan, tata kelola dan regulasi sektor ketenagalistrikan, dan beberapa permasalahan teknis mengenai kapasitas, stabilitas, dan konektivitas jaringan, merupakan beberapa isu strategis utama dalam transisi energi di Indonesia. Kemudian, bersama dengan Lembaga Penelitian Dekarbonisasi Indonesia (IRID), kami juga mengembangkan catatan kebijakan yang memberikan wawasan dari Dialog Penyelaman Mendalam (Deep Dive Dialogues), yang membahas isu-isu strategis utama yang disebutkan di atas dan rekomendasi yang diusulkan, termasuk upaya untuk menyediakan pendanaan dan infrastruktur yang memadai untuk pembangunan yang berketahanan, jaringan yang andal dan terjangkau. |
Greenpeace Indonesia | Makalah Kebijakan: Rekomendasi Kebijakan agar transisi energi Indonesia sejalan dengan Skenario 1.5ºC | Proyek penelitian ini dilatarbelakangi oleh komitmen Indonesia untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi perubahan iklim, sebagaimana tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan. Di bidang energi, Indonesia berkomitmen untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (NRE) sebesar 23% pada tahun 2025 dan 28% pada tahun 2038 (RUKN). Namun pada praktiknya, Indonesia masih jauh dari target yang dicanangkan. Hingga tahun 2022, bauran EBT di sektor energi nasional baru mencapai 14.1% (Buku Pedoman Statistik Energi dan Perekonomian Indonesia). Tingginya ketergantungan terhadap batu bara, baik secara ekonomi maupun karena hambatan politik, menjadi salah satu penyebab Indonesia terjebak dalam situasi lock-in batu bara yang menghambat transisi energi di dalam negeri. Untuk ringkasan eksekutif mengenai temuan penelitian ini, Anda dapat mengunduhnya di sini https://drive.google.com/file/d/1SMPe_xyRwVF8LHiWBDlziaTdS_LAcLsU/view?usp=sharing |
Tahun Kerja | Nama Klien | Nama Proyek | Waktu Kerja (Dalam hari) |
---|---|---|---|
2023 | Kementerian Perindustrian | Penyusunan Roadmap Perdagangan Karbon | 30 |
2023 | Greenpeace Indonesia | Makalah Kebijakan: Rekomendasi Kebijakan agar transisi energi Indonesia sejalan dengan Skenario 1.5ºC | 60 |
2023 | Sekolah Bisnis Kopenhagen | Mengatur Transisi Ramah Lingkungan : Penghalang dan Pendorong Reformasi Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia | 60 |
2023 | KONEKSI/COWATER INTER. | Inisiatif untuk Model Perubahan Iklim yang Terbuka, Inklusif dan Terintegrasi untuk Indonesia | 360 |
2023 | Kantor Perburuhan Internasional (ILO) | Kajian Dampak Transisi Energi terhadap Pekerjaan | 150 |
2023 | Yayasan David dan Lucile Packard | Dukungan Umum untuk Agenda Keberlanjutan (2023-2025) | 720 |
2023 | DEUTSCHE GESELLSCHAFT FUR INTERNATIONALE ZUSAMMENARBEIT (GIZ) | EUCDs IDN01: Mempromosikan Transisi Energi yang Berkeadilan | 270 |
2023 | Asosiasi Panasbumi Indonesia (INAGA-API) | Penilaian Peraturan untuk Mempromosikan Investasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia | 180 |
2023 | Universitas Oxford | Mempercepat Pembiayaan Ramah Lingkungan di Kawasan | 180 |
2023 | PT. Tirta Investama | Studi tentang Jejak Plastik Murni Danone-AQUA | 60 |
Hubungi LPEM