Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia
Kelompok ini memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian dan konsultasi mengenai iklim investasi, kerja sama regional dan perdagangan, kebijakan perdagangan pada industri tertentu, dan ekonomi politik. Bidang penelitian lain dalam kelompok ini terkait dengan pembaruan pasar, analisis sektor keuangan dan kebijakan moneter, peran politik dan institusi terhadap hasil perekonomian, pembangunan makro, ekonomi media, dan ekonomi publik.
Kelompok Kajian Makroekonomi dan Ekonomi Politik menggunakan beragam pendekatan ekonomi (misalnya CGE, GTAP, Causal Inference, Impact Evaluation, Time Series) dalam penelitiannya untuk menghasilkan kajian komprehensif dan rekomendasi kebijakan yang lebih aplikatif dan ekstensif.
Nama Proyek | Nama Klien | Kesimpulan |
---|---|---|
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian | Gap Analysis Kesiapan Indonesia dalam Mengadopsi Standar Lingkungan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) | Studi ini menyelidiki kesiapan Indonesia, khususnya dalam hal kesiapan peraturan, untuk mengadopsi standar lingkungan hidup OECD, khususnya dalam keamanan bahan kimia dan keamanan hayati, serta standar perubahan iklim. Melalui analisis kesenjangan, langkah-langkah potensial menuju perbaikan dan percepatan dalam mengadopsi standar serupa dengan negara-negara OECD dapat diidentifikasi. Studi ini menemukan bahwa masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan oleh Indonesia dalam hal peraturan dan implementasi lapangan untuk memenuhi standar dan prinsip OECD, sehingga dapat memfasilitasi proses aksesi. Berbagai perbaikan peraturan dan implementasi diidentifikasi dalam studi ini berdasarkan tingkat kesulitan, jadwal, dan langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai kepatuhan terhadap standar dan prinsip OECD. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan standar lingkungan hidup, kimia dan biosafety antara Indonesia dan OECD. Sekitar 57% standar lingkungan hidup masih belum diterapkan, meskipun peraturannya sejalan dengan prinsip OECD. Sebagian besar prinsip OECD terkait bahan kimia dan keamanan hayati telah dimasukkan ke dalam peraturan Indonesia; namun, penerapan 56% standar belum memenuhi kriteria OECD. Dalam hal kesulitan dalam mematuhinya, sebagian besar standar lingkungan menghadapi tingkat kesulitan yang rendah (38.1%) dan tinggi (33%). Mengenai standar keamanan kimia dan biosafety, hanya sekitar 11% yang menghadapi kesulitan tinggi. Standar lingkungan hidup, bahan kimia, dan keamanan hayati dapat dipenuhi dalam jangka pendek dan menengah (dengan upaya normal). Namun, jika Indonesia ingin mempercepat kepatuhan untuk segera bergabung dengan OECD, maka Indonesia perlu mempercepat pemenuhan standar dalam kategori kepatuhan jangka menengah dan panjang. |
Tahun Kerja | Nama Klien | Nama Proyek | Waktu Kerja (Dalam hari) |
---|---|---|---|
2023 | Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian | Gap Analysis Kesiapan Indonesia dalam Mengadopsi Standar Lingkungan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) | 60 |
2023 | Kantor Perburuhan Internasional (ILO) | Penilaian Keterampilan Cepat di Pabrik Elektronik | 90 |
2023 | Bank Indonesia | Pengaruh Perkembangan Transaksi Non Tunai terhadap Penghitungan Uang Tunai dan Rekomendasi Model Estimasi Kebutuhan Uang Secara Bottom Up | 60 |
2022 | PT.Terafulk Megantara Design | Rencana Bisnis Penyusunan Cableship dan Produk Baru Keluaran | |
2021 | Universitas Monash | Memahami Vaksin keragu-raguan dan membaik pengambilan vaksin: Survei dan percobaan di lapangan | |
2023 | NRC (Dewan Riset Nasional untuk Ekonomi, Humaniora dan Ilmu Sosial) | Kajian Bantuan Pembangunan Resmi Korea di Indonesia dari Perspektif Lokal | 180 |
2023 | ERIA (Lembaga Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan ASIA Timur) | Mendanai Transisi Energi yang Ramah Lingkungan dan Berkeadilan | 330 |
2020 | PT. PERTAMINA (PERSERO) | Pembuatan Model Parameter Makroekonomi Nasional | 210 |
2022 | KEMENTERIAN PERINDUSTRI REPUBLIK INDONESIA | Penyusunan Target Kuantitatif dan Skema Pembiayaan Peta Jalan Making Indonesia 4.0 (Tahun 2022-2030) | 120 |
2022 | Bank Indonesia | Model Bisnis Pembiayaan Multi Channel | 150 |
Hubungi LPEM