Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo (1953-1955)

Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo dianggap sebagai “Guru Besar Ekonomi” dalam sejarah Republik Indonesia. Soemitro adalah ayah dari mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), Prabowo Subianto, ayah mertua dari mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedrajad Djiwandono, dan juga kerabat mantan Presiden Indonesia, Soeharto. Soemitro adalah putra dari Raden Mas Margono Djojohadikuomo, pendiri Bank Negara Indonesia, ketua pertama DPAS, dan anggota BPUPKI.

Soemitro memulai karirnya sebagai Asisten Staf Perdana Menteri Indonesia, Sutan Syahrir (1946), Presiden Direktur Perusahaan Perbankan Indonesia (1947), dan Kuasa Usaha KBRI Washington, DC (1950). Soemitro pernah menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada Kabinet Natsir (1950-1951), Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo (1952-1953), Menteri Keuangan pada Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), Menteri Keuangan pada Kabinet Burhanuddin Harahap (1968-1973), Menteri Perdagangan pada Kabinet Pembangunan I (1973-1978), dan Menteri Riset dan Pembangunan pada Kabinet Pembangunan II (XNUMX-XNUMX).

Prof Dr Soemitro merupakan salah satu tokoh yang meraih sukses besar dalam mempersiapkan calon-calon ekonom penggantinya untuk generasi penerus. Para penerusnya membuktikan diri mumpuni dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri perekonomian Indonesia. Murid-murid Soemitro antara lain JB Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro. Dua orang terakhir bahkan pernah mengambil kepemimpinan di LPEM FEBUI. Pada tahun 2001, Prof.Dr.Soemitro Djojohadikoesoemo meninggal dunia dalam usia 83 tahun.

Terjemahkan »