Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Keanekaragaman Tata Kelola Penyediaan Barang Publik di Indonesia: Kasus Jalan Setelah Desentralisasi dan Demokratisasi Lokal

Jumat 6 September 2013

Abstrak

Bagi Indonesia, jatuhnya Suharto pada tahun 1998 membawa perubahan dramatis dalam lanskap politik. Hal ini menandakan dimulainya transformasi dari rezim otoriter menuju masyarakat yang lebih demokratis dimana distribusi kekuasaan lebih dilimpahkan. Dalam hal ini Indonesia menganut apa yang disebut pendekatan big-bang dalam masa transisi. Agenda reformasi sosial ekonomi yang pertama adalah desentralisasi yang mengubah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Reformasi berikutnya yang dilakukan negara ini adalah demokratisasi di tingkat pemerintah daerah. Dalam makalah ini kami mengkaji bagaimana desentralisasi dan demokratisasi mempengaruhi tata kelola pemerintahan di tingkat pemerintah daerah. Minat khusus kami adalah mengkaji dampak desentralisasi dan demokratisasi daerah terhadap kualitas jalan. Kami menemukan bahwa walaupun terdapat godaan yang besar untuk memproduksi jalan dengan kualitas yang lebih rendah, kombinasi antara demokratisasi, media yang bebas, lembaga antikorupsi ad-hoc, dan birokrat yang berpendidikan tinggi dapat menjaga kualitas jalan tetap baik dan korupsi dapat dikendalikan.

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

Kebutuhan Pelatihan Pekerja Migran Indonesia (Labour Market Brief, Maret 2024)

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

Senin 13 Februari 2023

Diskusi Pakar Teknis Tertarget (TTED) mengenai Deforestasi Berbasis Komoditas dan Produksi Berkelanjutan di Indonesia

Kamis 8 Desember 2022

Meningkatkan Peran Filantropi dalam Pembiayaan SDGs di Indonesia: Pentingnya Pencapaian SDGs, Peran Filantropis, dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Senin 14 November 2022

INVESTOR BRIEF: Memanfaatkan Prospek Komoditas Kakao Berkelanjutan Indonesia

Terjemahkan »