Nama Sri Mulyani semakin populer di masyarakat ketika dia diangkat sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia dianugerahi sebagai Menteri Keuangan Asia terbaik pada tahun 2006 dalam sesi tahunan Pertemuan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Selain itu, majalah Forbes menobatkannya sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia pada tahun 2008, sementara majalah Globe Asia mengakui dia sebagai wanita paling berpengaruh kedua di Indonesia pada Oktober 2007.
Dia mendapatkan gelar sarjana dalam bidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1986), diikuti dengan gelar Master of Science di Bidang Ekonomi Kebijakan dari University of Illinois Urbana Champaign, AS (1990). Dia menyelesaikan gelar PhD-nya dalam bidang Ekonomi di universitas yang sama (1992). Memulai karir akademisnya sebagai asisten dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia (1985 – 1986), dia kemudian menjabat sebagai asisten profesor di University of Illinois at Urbana, Champaign, AS (1990-1992). Sejak tahun 1986, dia telah menjadi dosen untuk program sarjana, pascasarjana, dan program doktor di Universitas Indonesia. Dia juga menjabat sebagai Kepala Program Perencanaan Magister dan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia (1996). Selain itu, dia pernah menjabat sebagai Penasihat Khusus Unit Analisis Kebijakan BAPPENAS (1994-1995) dan sebagai anggota Tim Bantuan Urusan Keuangan dan Moneter Menteri Keuangan, Kementerian Keuangan (1998).
Satu tahun sebelum dia diangkat sebagai Menteri Keuangan, dia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala BAPPENAS). Sri Mulyani juga dikenal sebagai analis ekonomi selama masa jabatannya sebagai Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM). Pada Desember 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, dan Sri Mulyani diangkat sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar. Pada tahun 2008, dia singkat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Dua tahun kemudian, Sri Mulyani mengundurkan diri untuk bergabung dengan Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana (2010).