Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar -2,07% pada tahun 2020, berada pada resesi pertama dalam dua dekade sejak krisis keuangan Asia di tahun 1998. Meskipun terus mengalami resesi sejak Triwulan-III 2020, pertumbuhan ekonomi relatif lebih baik dari -3,5% (y.o.y) pertumbuhan global dan secara perlahan pulih pada Triwulan-IV 2020 yang tercatat sebesar -2,19% (y.o.y). Meski dampak krisis Covid-19 masih terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan pulih secara bertahap di tahun ini didukung oleh serangkaian kebijakan yang substansial untuk meningkatkan kepercayaan rumah tangga dan bisnis serta pemberian bantuan sosial yang memadai dan peluncuran vaksin untuk mengurangi tingkat penyebaran infeksi. Inflasi masih jauh di bawah target dan diperkirakan tidak akan meningkat tajam dalam waktu dekat karena permintaan yang masih tertahan akibat pandemi Covid-19 yang merusak ekonomi dan daya beli masyarakat. Di sisi lain, secara mengejutkan, kondisi eksternal menunjukkan secercah harapan dengan berlanjutnya lonjakan arus masuk portofolio, berlanjutnya surplus perdagangan bulanan, dan cadangan devisa yang tinggi sehingga memperkuat stabilitas Rupiah. Secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan situasi domestik dan eksternal saat ini, kami melihat bahwa saat ini adalah momentum yang tepat bagi BI untuk kembali memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25bps menjadi 3,50% bulan ini untuk mendukung agenda pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas sektor keuangan.