Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

penurunan tanah
Dalam beberapa tahun terakhir, isu ‘Jakarta tenggelam’ menjadi sorotan dunia karena cepatnya penurunan tanah yang mengkhawatirkan. Jakarta menjadi salah satu kota yang mengalami penurunan tanah paling cepat di dunia, dengan tingkat penurunan mencapai 2 – 15 cm per tahun dalam lima puluh tahun terakhir, bahkan mencapai 20 – 28 cm di beberapa lokasi tertentu (Abidin...
Read More
Indonesia’s economic growth rebounded to 5.04% (y.o.y) in the fourth quarter of 2023, following a slowdown to 4.94% (y.o.y) in the previous quarter. This rebound brought the overall growth for 2023 to 5.05% (y.o.y), surpassing the 5% threshold.  However, there are concerning signs, as the three largest sectors, agriculture, manufacturing, and trade, which cumulatively accounted...
Read More
Inflasi tahun ke tahun (YoY) pada April 2024 dilaporkan sebesar 3,0% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan di April 2023 yang mencapai 4,33%. Lebih lanjut, nilai inflasi bulan ini juga lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, Maret 2024 yang sebesar 3.05%. Penurunan inflasi YoY pada bulan April 2024 dibandingkan Maret 2024 didorong karena adanya penurunan...
Read More
Pekerja Indonesia
Produktivitas tenaga kerja menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat efisiensi dan efektivitas input dalam perekonomian suatu negara. Indonesia yang masih berada di peringkat tengah di antara negara ASEAN lainnya memiliki sejumlah tantangan dalam peningkatan produktivitas tenaga kerjanya. Salah satu isu besar yang perlu menjadi perhatian adalah fleksibilitas tenaga kerja di Indonesia. Labor brief LPEM...
Read More
depresiasi rupiah
Nilai tukar Rupiah menembus level terendah atau sekitar IDR16.240 (per 17 April 2024) dalam empat tahun terakhir. Kondisi ini tentunya memberikan kekhawatiran bagi pasar keuangan. Terdapat beberapa faktor yang bisa menjelaskan depresiasi Rupiah. Dari sisi eksternal, semakin pulihnya perekonomian Amerika Serikat beserta situasi geopolitik yang memanas membuat Rupiah melemah. Kedua kondisi ini, semakin mengamplifikasi penguatan...
Read More
Headline inflation accelerated to 3.05% (y.o.y) in March 2024. For the past six months, rising food prices have been the primary driver of annual inflation, influenced by a delayed harvest season, which has shifted to late March 2024  to April 2024. This month, increasing food prices were further exacerbated by increased demand for food commodities...
Read More
inflasi april
Inflasi tahun ke tahun (YoY) pada Maret 2024 dilaporkan sebesar 3,05% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan di Maret 2023 yang mencapai 4,97%. Namun, nilai inflasi bulan ini masih lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi YoY pada bulan Maret 2024 dibandingkan Februari 2024 didorong karena adanya kenaikan pada seluruh sektor, kecuali sektor energi...
Read More
1 2 3 4 5 99