Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bantuan Subsidi Upah (BSU) telah menjadi salah satu instrumen andalan pemerintah dalam menjaga daya beli pekerja di tengah berbagai tekanan ekonomi. Mulai dari pandemi COVID-19 hingga perlambatan ekonomi global belakangan ini, BSU terus digunakan dalam berbagai skema, meskipun konteks makroekonominya telah berubah. Pada pertengahan 2025, pemerintah kembali menggulirkan BSU, menandai keempat kalinya bantuan serupa diberikan dalam lima tahun terakhir. Namun demikian, seiring dengan berulangnya kebijakan ini, muncul sejumlah pertanyaan yang layak dikaji lebih dalam: sejauh mana BSU efektif dalam melindungi pasar kerja, apakah desain program ini masih relevan dengan struktur ketenagakerjaan saat ini, dan bagaimana seharusnya arah pengembangan kebijakan ke depan? Brief ini berupaya meninjau kembali sejarah implementasi BSU serta memberikan analisis kritis atas pelaksanaannya, dengan harapan dapat mendorong diskusi kebijakan yang lebih konstruktif.
Read more: