
SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: BI Board of Governor Meeting, Januari 2021
Sebagai topik utama di tahun 2020, permintaan agregat dan daya beli masyarakat yang sangat lemah merupakan fenomena yang cukup global akibat pandemi Covid-19 menyebabkan
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia
Sebagai topik utama di tahun 2020, permintaan agregat dan daya beli masyarakat yang sangat lemah merupakan fenomena yang cukup global akibat pandemi Covid-19 menyebabkan
Penurunan suku bunga acuan BI bulan lalu menjadi 3,75% dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi tidak tercermin pada depresiasi Rupiah, berkat kepercayaan investor di pasar
Indonesia secara resmi mengalami resesi sejak krisis keuangan Asia 1998 dengan kondisi ekonomi yang kembali mengalami kontraksi di Triwulan-III 2020 sebesar -3,49% (y.o.y), meskipun
Ketidakpastian terus meningkat, baik di sisi domestik maupun global. Disaat masyarakat masih belum yakin pemerintah sudah melakukan upaya penanganan krisis kesehatan secara baik, munculnya
Sejak bulan Maret, BI semakin memperhatikan risiko pertumbuhan ekonomi dan mengubah sikap kebijakannya menjadi secara preemptif mendukung pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi dampak krisis kesehatan
Tidak mengejutkan bahwa Covid-19 berdampak sangat buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena wabah tersebut mengakibatkan gangguan di seluruh aspek ekonomi. Pertumbuhan PDB mengalami kontraksi
Akhir dari masa pandemi yang belum terlihat akan selesai dalam waktu dekat telah menempatkan pemerintah di situasi yang sulit karena kegiatan bisnis yang berhenti
Contact LPEM