Ringkasan
• PDB diperkirakan tumbuh 4,94% (rentang estimasi 4,93%-4,95%) pada Triwulan-I 2025 dan 4,95% (rentang estimasi 4,9%-5,0%) pada tahun 2025.
• PDB Indonesia mencatatkan kenaikan pertumbuhan dari 4,95% (y.o.y) pada Triwulan-III 2024 menjadi 5,02% (y.o.y) pada Triwulan-IV 2024, didorong oleh aktivitas musiman di akhir tahun.
• Sektor manufaktur Indonesia tumbuh sebesar 4,89% (y.o.y) pada Triwulan-IV 2024, meningkat dari 4,72% pada triwulan sebelumnya, sebagian besar didorong oleh kinerja subsektor makanan dan minuman serta produk logam dan peralatan elektronik.
• Konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari separuh perekonomian Indonesia, tumbuh 4,98% (y.o.y) pada Triwulan-IV 2024, sedikit di bawah pertumbuhan PDB secara keseluruhan, didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk makanan, minuman, dan peralatan rumah tangga.
• Inflasi umum tetap berada di bawah target Bank indonesia sepanjang Triwulan-I 2025, mencapai level terendah 0,09% (y.o.y) di bulan Februari. Kondisi ini didorong oleh intervensi sementara pemerintah terhadap harga-harga yang diatur pemerintah dan subsidi musiman.
• Pada Triwulan-I 2025, realisasi investasi meningkat menjadi Rp465,2 triliun, naik 15,9% (y.o.y), dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) melampaui Penanaman Modal Asing (PMA) untuk pertama kalinya sejak Triwulan-III 2021.
• Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia menyempit menjadi USD1,1 miliar (0,3% dari PDB) pada Triwulan-IV 2024 dari USD2,2 miliar (0,6% dari PDB) pada Triwulan-III 2024, didukung oleh surplus perdagangan nonmigas yang lebih besar di tengah meningkatnya harga komoditas, meskipun terdapat defisit jasa dan pendapatan primer yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan impor dan pembayaran pengembalian investasi.
Read more:
IDN
ENG