Terus bergejolaknya harga minyak dunia mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan skema subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditengah berbagai sinyalemen untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah mengumumkan penambahan alokasi bantuan sosial sebesar Rp 24,17 triliun [1]. Trade and Industry Brief edisi Agustus ini membahas dampak gejolak harga minyak dunia terhadap beban subsidi BBM di APBN, serta dampak dari skenario kenaikan harga BBM terhadap inflasi, terutama ditengah masih tidak menentunya harga pangan dunia. Trade and Industry brief kali ini juga membahas kinerja neraca perdagangan Indonesia yang pada Juli lalu mencatat surplus USD 4,23 miliar, yang merupakan surplus ke-27 bulan berturut-turut. Informasi yang digunakan dalam policy brief ini diperoleh dari BPS, ICE (International Exchange), dan sumber-sumber lainnya.