Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Surplus dan Kekurangan Modal Bersyarat di Perusahaan Sumber Daya Terbarukan dan Tidak Terbarukan

Minggu 31 Oktober 2021

Penulis: Denny Irawan, Tatsuyoshi Okimoto

Ringkasan Eksekutif

Studi ini mengkaji dinamika surplus dan kekurangan modal bersyarat pada perusahaan sumber daya terbarukan dan tidak terbarukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan indeks risiko sistemik oleh Brownlees & Engle (2017) dan mempertimbangkan dua peristiwa sistemik bersyarat, yaitu jatuhnya pasar saham dan jatuhnya harga komoditas. Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum, perusahaan-perusahaan di sektor sumber daya alam cenderung mengalami kekurangan modal bersyarat sebelum tahun 2000 dan surplus modal bersyarat setelah tahun 2000 karena lonjakan stok sektor komoditas dan manajemen struktur modal yang moderat hingga hati-hati yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Temuan ini khususnya berlaku bagi perusahaan sumber daya di negara-negara maju, yang pengamatannya mendominasi kumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Lebih lanjut, analisis menggunakan model autoregresif vektor panel menunjukkan adanya pengaruh positif ketidakpastian harga komoditas, geopolitik, dan kebijakan ekonomi terhadap kekurangan modal bersyarat. Ketidakpastian ini juga terbukti meningkatkan kemungkinan kegagalan bersyarat pada perusahaan-perusahaan dalam sampel. Terakhir, analisis kinerja menunjukkan bahwa potensi kekurangan modal berhubungan positif dengan keuntungan pasar, yang mencerminkan trade-off yang berisiko tinggi dan menghasilkan keuntungan yang tinggi untuk sektor ini.

Unduh (PDF, 5.95MB)

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

Kebutuhan Pelatihan Pekerja Migran Indonesia (Labour Market Brief, Maret 2024)

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Terjemahkan »