Abstrak
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan dan membandingkan gambaran statistik rinci tentang pola perjalanan, arus perjalanan spasial, dan perilaku perjalanan ke tempat kerja pada pekerja yang bekerja dan tinggal di Wilayah Metropolitan Jakarta (JMA). Analisis deskriptif didasarkan pada hasil dua Survei Komuter JMA cross-sectional, yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 dan 2019. Dengan membandingkan hasil kedua survei, kami menemukan bahwa indikator komuter mengalami penurunan , kecuali biaya perjalanan. Rata-rata jarak perjalanan dan waktu perjalanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,16 persen dan 11,6 persen. Sementara rata-rata biaya perjalanan naik 21,6 persen. Di antara 169 kemungkinan perjalanan asal-tujuan, rute pulang pergi dari Depok ke Jakarta Selatan selalu menjadi arus pulang pergi terbesar selama lima tahun terakhir. Responden yang berdomisili di wilayah Jakarta dan bepergian dengan kendaraan pribadi cenderung memiliki kemauan yang lebih rendah untuk beralih ke angkutan umum dibandingkan responden dari kota lain. Dalam hal penggunaan kendaraan bukan milik pribadi, sebagian besar responden komuter beralih dari bus jalur non-khusus ke layanan ride hailing online karena keandalan perjalanan layanan angkutan umum tertentu dalam JMA telah berkurang selama periode tersebut. 2014-2019. Temuan kami juga menekankan pentingnya peran layanan transportasi online dalam memberikan peluang yang lebih baik, khususnya bagi perempuan komuter, untuk mengakses lokasi kerja.