Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

Indonesia menuju tahun 2030 dan seterusnya: Pandangan ke Depan Perdagangan Internasional Jangka Panjang

Jumat 7 Juli 2017

by Kiki Verico

Abstrak:

Salah satu variabel terpenting di negara berkembang seperti Indonesia adalah stabilitas nilai tukar. Nilai tukar yang tidak stabil membuat hampir mustahil bagi pelaku bisnis untuk merencanakan bisnisnya. Semakin tinggi depresiasi Rupiah maka akan semakin tinggi pula tingkat inflasi dan hal ini akan menurunkan daya beli masyarakat. Pada neraca pembayaran, kestabilan nilai tukar dan neraca modal sangat dipengaruhi oleh neraca transaksi berjalan. Sebuah penelitian menemukan bahwa di Indonesia, dalam jangka panjang (Johansen Procedure) saldo transaksi berjalan Indonesia mempengaruhi nilai tukar riilnya, sedangkan dalam jangka pendek (VECM) mempengaruhi nilai tukar nominal. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa pada neraca transaksi berjalan, faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah neraca perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia bertumpu pada surplus perdagangan barang, khususnya produk pertanian, minyak bumi, dan gas. Harga produk-produk di sektor primer sangat rentan karena adanya volatilitas produk-produk primer akibat harga minyak dan gas dunia. Neraca transaksi berjalan Indonesia sangat bergantung pada perdagangan produk manufaktur. Studi lain menemukan bahwa dalam praktiknya, perdagangan manufaktur mempengaruhi arus modal, dan bukan sebaliknya. Oleh karena itu, untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif jangka panjang dan nilai tukar yang stabil, Indonesia harus meningkatkan daya saing perdagangannya, khususnya di sektor manufaktur. Tulisan ini akan mengeksplorasi tantangan dan peluang perdagangan internasional di Indonesia menjelang tahun 2030 dan setelahnya.

Unduh (PDF, 2.08MB)

Posting Terakhir

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

Kebutuhan Pelatihan Pekerja Migran Indonesia (Labour Market Brief, Maret 2024)

Jumat 29 Maret 2024

Posting terkait

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

inflasi bulan April

Kamis 4 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Terjemahkan »