Harga bahan-bahan makanan dan sandang yang masih tinggi selama dan setelah periode lebaran membuat inflasi tetap berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya. Kedua jenis barang ini menyumbang inflasi paling besar secara umum (lihat Tabel 1), yang terutama disebabkan oleh meningkatnya konsumsi bahan-bahan makanan dan belanja kebutuhan sandang di sekitar periode Idul Fitri. Selain itu, inflasi inti kembali meningkat, dari 3,12% di bulan Mei menjadi 3,25% di bulan Juni, yang memberikan indikasi kuat bahwa tren pertumbuhan konsumsi yang terlihat di Triwulan-I terus berlanjut di Triwulan-II. Hingga saat ini, kami masih mempertahankan prospek inflasi di kisaran 3.4-3.6% pada akhir tahun 2019, di
dimana potensi peningkatan inflasi pada paruh kedua sangat mungkin terjadi dari peningkatan konsumsi dalam negeri dan pelemahan nilai tukar Rupiah akibat kembali meningkatnya ketidakstabilan perekonomian global.