Abstrak
Tulisan ini mencoba menganalisis integrasi ekonomi Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara. Makalah ini mengadopsi beberapa metode: Pertama, stasioneritas untuk korelasi, Error Correction Model (ECM) untuk hubungan jangka pendek dan Kointegrasi untuk hubungan jangka panjang. Kedua, analisis Structural Vector Autoregression (SVAR) untuk mengidentifikasi sebab dan dampak. Karena indeks pasar saham mengikuti kinerja sektor riil, makalah ini menggunakan: Pertama, analisis elastisitas pertumbuhan ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara tersebut sebagai proksi hubungan ekonomi sektor riil antara keduanya dan kedua, analisis statistik deskriptif terhadap nilai tukar efektif riil serta Neraca Transaksi Berjalan. Keseimbangan sebagai proksi kinerja ekonomi eksternal antar keduanya. Dalam analisis korelasi, makalah ini menemukan bahwa satu, stasioneritas tiap negara berbeda pada tingkatnya; kedua, hubungan ekonomi jangka pendek (ECM) antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara dan ketiga, mereka memiliki hubungan ekonomi jangka panjang. Secara kausalitas, makalah ini menemukan bahwa Tiongkok memengaruhi seluruh negara Asia Tenggara dan tidak ada kausalitas antara Singapura dan Filipina. Dalam kaitannya dengan analisis sektor riil, makalah ini menemukan bahwa, pertama, pertumbuhan ekonomi di Tiongkok secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seluruh negara tersebut. Kedua, kinerja ekonomi eksternal negara-negara ini berbeda dengan temuan khusus pada transaksi berjalan Indonesia.