Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Pencarian
Tutup kotak telusur ini.

IMPLIKASI IDENTIFIKASI ASET TAK BERWUJUD DENGAN DEMPE DALAM PERATURAN PAJAK TRANSFER PRICING INDONESIA

Rabu 5 September 2018

Abstrak

Penelitian ini fokus untuk menganalisis implikasi penerapan konsep identifikasi fungsi pada aset tidak berwujud yang dibahas dalam Aksi 8-10, yang dikenal sebagai DEMPE, dalam peraturan transfer pricing di Indonesia. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan lebih mengutamakan wawancara mendalam sebagai sumber data primer. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat relevansi penerapan Action Plan BEPS 8–10 di Indonesia, konsep DEMPE dapat diterapkan secara efektif di Indonesia untuk mengatasi berbagai permasalahan, dan implementasinya hanya memerlukan penyesuaian yang tidak terlalu signifikan karena secara implisit konsep DEMPE telah banyak diterapkan. sebagai pemeriksaan dasar. Penerapan aturan pricing transfer di Indonesia dapat melahirkan peraturan baru yang secara umum dijelaskan dalam PMK dan rinciannya akan dijelaskan dalam PER dengan menyesuaikan relevansinya di Indonesia sehingga memungkinkan penambahan fungsi “pemasaran” dalam konsep DEMPE. Penerapan ini diharapkan mampu mendekatkan sudut pandang masing-masing pemangku kepentingan mengenai prosedur identifikasi aset tak berwujud yang menekankan pada analisis kepemilikan ekonomi.

Unduh (PDF, 611KB)

Posting Terakhir

Tantangan Produktivitas Pekerja Indonesia (Labour Market Brief, April 2024)

Selasa 30 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Kamis 25 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Inflasi Bulanan, April 2024

Kamis 4 April 2024

Posting terkait

Pekerja Indonesia

Tantangan Produktivitas Pekerja Indonesia (Labour Market Brief, April 2024)

depresiasi rupiah

Kamis 25 April 2024

Laporan Khusus: Depresiasi Rupiah, Perlukah Panik?

Rabu 24 April 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, April 2024

Terjemahkan »