Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Kebutuhan Pelatihan untuk Pekerja Migran Indonesia (Labor Market Brief, Feb 2024)

Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak diragukan lagi memberikan kontribusi bagi sosial ekonomi Indonesia. Tidak hanya dari remitansi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan, kondisi pendidikan dan kesehatan keluarga, maupun adanya pertukaran budaya. Oleh karena itu, penempatan PMI membutuhkan Langkah strategis terutama dengan menyesuaikan kebutuhan dari negara tujuan. Identifikasi peningkatan kapasitas menjadi penting dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan tersebut.

Pekerja migran berperan signifikan dalam ekonomi global, khususnya di negara-negara berkembang. Mereka menyumbangkan tenaga kerja di berbagai bidang seperti kesehatan, konstruksi, perhotelan, dan pertanian, yang memajukan produktivitas karena kemampuan dan keahlian tertentu yang mereka miliki. Hal ini turut meningkatkan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di negara tempat mereka bekerja, seperti melalui pembayaran pajak dan peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa. Di sisi lain, pekerja migran juga memiliki kontribusi penting terhadap perekonomian negara asal mereka, salah satunya melalui remitansi yang dikirimkan kembali ke negara asal. Indonesia telah mengalami peningkatan penerimaan remitansi sejak tahun 2016, dengan pengecualian pada masa pandemi COVID 19 sejak tahun 2020. Indonesia juga tercatat termasuk dalam 20 negara penerima remitansi tertinggi pada tahun 2019-2020, menempati peringkat ke-17 dari 177 negara (ILO, 2022).

Pekerja migran juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga yang ditinggalkan. Mereka berperan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan standar hidup. Pekerja migran dengan pendapatan stabil dapat memudahkan akses keluarga mereka terhadap modal dan kredit untuk berwirausaha. Keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesempatan untuk tidak bekerja sementara waktu hingga menemukan pekerjaan yang sesuai, berkat remitansi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar.

Pengeluaran untuk pendidikan anak di keluarga yang ditinggalkan pun meningkat, mendorong penurunan angka kerja anak. Pekerja migran yang kembali ke negara asal juga memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi dan sosial negara asal mereka. Mereka membawa serta pertukaran budaya dan pengetahuan, serta mendorong perubahan politik dan sosial. Peningkatan pendapatan dari remitansi membantu mengurangi kemiskinan dan memajukan pembangunan ekonomi di daerah asal. Model pembangunan berbasis pengiriman uang pun semakin penting untuk menjaga stabilitas sosial ekonomi. Pekerja migran yang kembali kebanyakan menunjukkan peningkatan kesehatan dan pendidikan, serta mendorong keluarga mereka untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan.

Baca selengkapnya:

Download (PDF, 1.01MB)

Publikasi Terbaru

Potret Ketidaksesuaian Pendidikan dan Pekerjaan di Indonesia – Labor Market Brief Edisi Oktober 2024

Oktober 31, 2024

Indonesia: Women’s Political Engagement and Gender Norms

Oktober 23, 2024

Towards Inclusive Energy Transition in Indonesia

Oktober 18, 2024

Seri Analisa Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Oktober 2024

Oktober 16, 2024

Publikasi Terkait

Ketidaksesuaian Pendidikan

Potret Ketidaksesuaian Pendidikan dan Pekerjaan di Indonesia – Labor Market Brief Edisi Oktober 2024

Indonesia: Women’s Political Engagement and Gender Norms

Towards Inclusive Energy Transition in Indonesia