Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Agustus 2018

Melemahnya Rupiah ke kisaran Rp14.600 didorong oleh faktor-faktor eksternal, terutama akibat efek domino dari tekanan terhadap Lira Turki yang menyebar ke seluruh negara berkembang. Selain itu, pasar masih melihat adanya risiko turunnya pertumbuhan global akibat perang dagang Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa, serta potensi dampak negatifnya terhadap nilai tukar Rupiah. Kami melihat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang relatif baik dan kredibilitas Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar membuat Rupiah tidak melemah lebih dalam seperti yang dialami oleh beberapa negara berkembang lainnya.  Meskipun demikian, risiko eksternal dan kondisi neraca transaksi berjalan membuat BI perlu mempercepat kenaikan suku bunga acuan Rabu ini.

Download (PDF, 1.14MB)

Publikasi Terbaru

Raja Ampat dalam Bayang-Bayang Tambang: Haruskah Dilanjutkan?

Juli 9, 2025

Weathering the Storm: Examining the Resilience of Small and Micro Firms in Indonesia During the COVID-19 Pandemic

Juli 4, 2025

Inflasi Bulanan, Juli 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

Juli 3, 2025

Government as Shareholder or Guardian? A Critical Look at SOE Policy in Indonesia

Juli 2, 2025

Publikasi Terkait

tambang raja ampat

Raja Ampat dalam Bayang-Bayang Tambang: Haruskah Dilanjutkan?

umkm

Weathering the Storm: Examining the Resilience of Small and Micro Firms in Indonesia During the COVID-19 Pandemic

inflasi juli

Inflasi Bulanan, Juli 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

Positive SSL Wildcard