Meskipun melewati batas atas target BI, lonjakan tingkat harga pada Juni 2022 berada dalam kategori cost-push inflation terutama didorong oleh kenaikan pada harga komoditas yang bergejolak. Di sisi lain, inflasi inti masih berada
pada tingkat yang relatif aman dalam target BI. Dilihat dari indikator makroekonomi, pemulihan ekonomi terlihat masih berjalan sesuai dengan ekspektasi. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat IKK yang masih tercatat dalam teritori optimis. Selain itu, “berkah” dari harga komoditas yang tinggi juga menguntungkan kinerja perdagangan, sehingga mampu mencatatkan surplus yang sangat besar. Namun demikian, risiko dari sektor eksternal masih terus membayangi kondisi pasar domestik. Kinerja kuat USD yang terus berlanjut juga turut menambah tekanan eksternal. Hasilnya kemudian cukup jelas, dibuktikan dengan arus modal keluar yang cukup besar dan diikuti dengan depresiasi Rupiah. Namun, BI sebaiknya tidak perlu terburu-buru untuk mengetatkan kebijakannya karena dapat berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, kami melihat bahwa BI perlu terus mempertahankan suku bunga kebijakan di 3,50% sambil mencermati dinamika eksternal.