Berbagai faktor memengaruhi perbaikan kondisi ekonomi dalam beberapa waktu belakangan. Mulai bergulirnya vaksin, stimulus masif dari pemerintah, dan pembukaan aktivitas ekonomi secara perlahan berkontribusi terhadap hidupnya kembali aktivitas ekonomi domestik. Walaupun demikian, risiko kesehatan dari Covid-19 masih terus membayangi. Tercermin dari angka inflasi, relaksasi dari berbagai kebijakan pembatasan sosial dan bulan Ramadan nyatanya belum mampu mengerek permintaan agregat ke level normal. Dari sisi eksternal, terlepas dari derasnya arus modal masuk di awal Mei 2021, yang sebagian besar didorong oleh sentimen positif terhadap prospek ekonomi domestik, kondisi ini cenderung bersifat sementara. Berbagai isu, dari kemungkinan diberlakukannya kembali lockdown di beberapa negara hingga kemungkinan tapering-off oleh the Fed seiring mulai pulihnya ekonomi domestik AS dan risiko peningkatan inflasi memicu arus modal keluar dari Indonesia. Dengan masih bergejolaknya tekanan eksternal dan kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kondisi finansial, kami berpandangan bahwa BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%pada bulan ini.