Tingginya konsumsi akibat bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri memberikan kontribusi terhadap tingginya inflasi umum di bulan April, dengan kontribusi tertinggi berasal dari komponen barang-barang bergejolak dan bahan makanan. Sebaliknya, harga energi masih terkendali karena Pemerintah Indonesia mempertahankan subsidi dan kompensasi energi serta perlindungan sosial, sehingga kemampuan daya beli masyarakat terjaga dan inflasi inti tetap relatif rendah. Dari sisi domestik, Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif pada Triwulan-I 2022 yang ditopang oleh konsumsi domestik yang tetap terjaga, pemulihan investasi, dan peningkatan ekspor akibat melonjaknya harga komoditas. Kinerja ekonomi yang kuat dan lonjakan harga komoditas membantu mengelola arus keluar modal selama pengetatan moneter oleh the Fed yang dilakukan untuk mengatasi tekanan inflasi. Pertumbuhan ekonomi yang kondusif dan inflasi inti yang terkendali memberikan ruang bagi BI untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya di 3,50% dalam rapat Dewan Gubernur BI bulan ini.