Meski mereda karena turunnya harga pangan, inflasi masih jauh di atas kisaran target BI, yaitu tercatat sebesar 5,95% (y.o.y) pada Oktober 2022, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi di awal September 2022. Selain itu, Rupiah terus terdepresiasi hingga Rp15,487 per Dolar AS pada pertengahan November 2022. The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunganya pada bulan Desember, meskipun pada tingkat kecepatan yang lebih lambat. Ketiga faktor ini menunjukkan bahwa BI masih perlu menaikkan suku bunga acuan sebesar 50bps bulan ini menjadi 5,25% dalam upaya mengelola ekspektasi inflasi dan menjaga kestabilan Rupiah. Pertumbuhan ekonomi yang kuat pada Triwulan-III 2022 yang ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga memberikan justifikasi bagi BI untuk melanjutkan siklus pengetatan moneter.