Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, September 2018

Akhir Agustus hingga awal September ditandai dengan depresiasi Rupiah yang cukup tajam hingga hampir menyentuh titik Rp15.000, meskipun tekanan terhadap Rupiah saat ini sudah  relatif mereda. Pelemahan ini terutama didorong oleh tekanan global yang datang dari sektor eksternal. Berlanjutnya efek domino krisis di beberapa negara berkembang, mulai dari Turki, Argentina, hingga Afrika Selatan, mendorong investor untuk mencari aman dan keluar dari negara-negara berkembang. Lebih dari itu, eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali membawa dampak negatif terhadap stabilitas Rupiah. Kami melihat bahwa konsistensi dan kredibilitas Bank Indonesia dalam mempertahankan nilai tukar cukup kuat sehingga kami melihat bahwa Indonesia tidak akan menghadapi episode depresiasi yang signifikan  seperti Argentina, Turki, maupun Afrika Selatan. Namun, masih tingginya potensi tekanan eksternal dan posisi neraca  transaksi berjalan yang terus negatif membuat BI perlu terus mengantisipasi potensi gejolak di pasar dengan kembali menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) mendatang.

Download (PDF, 1.29MB)

Publikasi Terbaru

Urgensi Pembangunan Daerah Berbasis Teknokrasi – Special Report, November 2024

November 20, 2024

Rapat Dewan Gubernur BI, November 2024 – Seri Analisa Makroekonomi

November 20, 2024

Inflasi Bulanan, November 2024 : Seri Analisa Makroekonomi

November 6, 2024

Indonesia Economic Outlook 2025: SERI ANALISIS MAKROEKONOMI

November 5, 2024

Publikasi Terkait

pilkada 2024

Urgensi Pembangunan Daerah Berbasis Teknokrasi – Special Report, November 2024

suku bunga november

Rapat Dewan Gubernur BI, November 2024 – Seri Analisa Makroekonomi

inflasi november

Inflasi Bulanan, November 2024 : Seri Analisa Makroekonomi