Mengikuti ekspektasi akhir tahun lalu, kami melihat perekonomian di Triwulan I-2019 akan sedikit membaik. Serangkaian tren tak terduga sejak November seperti kembalinya modal ke pasar negara berkembang, harga minyak yang lebih rendah, dan negosiasi di antara AS dan Tiongkok telah membawa sentiment positif pada pasar domestik. Pengaruh dari masuknya investasi portofolio asing dalam tiga bulan terahkhir telah memperbaiki Rupiah menjadi salah satu mata uang yang mengalami kemajuan paling pesat bersamaan dengan mata uang Thailand, Filipina, dan Malaysia, di mana Rupiah dalam dua bulan terakhir berada di sekitar Rp14.000 per dolar AS. Tren penurunan harga minyak dalam dua kuartal ke depan akibat produksi global yang berlebih dapat memberikan ruang jeda bagi pemerintah di mana penurunan tersebut cenderung akan memperbaiki neraca perdagangan dan menurunkan tekanan pada keputusan pemerintah untuk menahan harga BBM di tingkat yang sama hingga Pemilu mendatang.