Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Seri Analisa Makroekonomi: Inflasi Bulanan, Juni 2024

Juni 4, 2024

inflasi mei

Inflasi tahun ke tahun (YoY) pada Mei 2024 dilaporkan sebesar 2,84% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan di Mei 2023 yang mencapai 4,00%. Lebih lanjut, nilai inflasi bulan ini juga lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, April 2024, yang sebesar 3,00%. Penurunan inflasi YoY pada bulan Mei 2024 dibandingkan April 2024 didorong karena adanya penurunan pada beberapa sektor, yaitu sektor bahan makanan; sektor makanan minuman, dan tembakau; sektor perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; sektor kesehatan; dan sektor informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta sektor penyediaan makanan dan minuman/restoran. Sektor bahan makanan dan sektor makanan, minuman, dan tembakau walaupun mengalami penurunan inflasi YoY tertinggi pada bulan ini (sebesar -1,21 persen poin dan -0,86 persen poin, namun keduanya masih menjadi sektor dengan nilai inflasi YoY tertinggi (sebesar 6,80% dan 6,18%)). Sektor energi dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masih menjadi sektor yang mengalami deflasi sejak awal tahun 2024, dan bulan ini berada pada angka sebesar -0,32% dan -0,16%.

Download (PDF, 481KB)

 

Publikasi Terbaru

Analysis of Korean’s ODA Projects in Indonesia: Development Demands, Projects Performance, and Satisfaction

Juli 2, 2024

Seri Analisa Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Juni 2024

Juni 21, 2024

Riset LPEM FEB UI: GoTo Berkontribusi Signifikan Dorong 5 Sektor Penting Penggerak PDB Indonesia Tahun 2023

Juni 5, 2024

Ribut Soal Tapera: Kebijakan “Harga Mati” untuk Turunkan Angka Kekurangan Perumahan Nasional? – Special Report, Juni 2024

Juni 4, 2024

Publikasi Terkait

Korea in Indonesia

Analysis of Korean’s ODA Projects in Indonesia: Development Demands, Projects Performance, and Satisfaction

inflasi juni turun

Seri Analisa Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Juni 2024

Riset LPEM FEB UI: GoTo Berkontribusi Signifikan Dorong 5 Sektor Penting Penggerak PDB Indonesia Tahun 2023