Neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 mencatat surplus sebesar USD 7,56 miliar. Nilai surplus ini adalah yang terbesar dalam sejarah, sekaligus surplus ke-24 bulan secara berturut-turut. Trade and Industry Brief bulan Mei ini membahas bagaimana catatan kinerja perdagangan tersebut di satu sisi adalah faktor positif untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, tetapi di sisi lain merupakan tantangan pada agenda hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah domestik. Peningkatan ekspor yang utamanya didorong oleh peningkatan harga komoditas dunia dan pulihnya kebutuhan bahan baku dari negara-negara industri utama dunia memberikan pilihan kebijakan bagi Indonesia: memaksimalkan ekspor komoditas untuk meningkatkan penerimaan pemerintah dan mempercepat pemulihan ekonomi atau tetap mengurangi ekspor bahan mentah dengan tetap mendorong upaya dan insentif hilirisasi industri. Informasi yang digunakan dalam policy brief ini diperoleh dari Berita Resmi Statistik BPS, Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia, ITC Trademap, dan berbagai sumber lainnya.