Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Reformasi Institusi dan Pembangunan Ekonomi

September 6, 2013

Dari tiga negara di Asia yang terkena krisis ekonomi, Indonesia-lah yang tergolong paling lambat mengalami pemulihan ekonominya, meskipun bila dilihat dari trend-nya Indonesia berada dalam track yang sama. Ada beberapa penjelasan yang membuat perekonomian Indonesia bergerak sangat lambat. Pertama, kehancuran perekonomian yang diperparah dengan hancurnya sektor perbankan. Kedua, kelumpuhan kebijakan moneter dalam menggerakkan kembali permintaan domestik. Fenomena ini juga dialami oleh negara lain, namun karena tingkat kehancuran sektor perbankan di negara lain tidak separah di Indonesia, sehingga perbankan negara di luar Indonesia masih dapat berfungsi dan kebijakan moneter yang berkaitan dengan transmission mechanism masih dapat berjalan walaupun tidak optimal. Tetapi di lain pihak kebijakan fiskal masih juga tidak dapat berjalan secara efektif. Seyogyanya kebijakan fiskal harus dapat berfungsi sebagai automatic stabilizer yang countercyclical. Artinya pada saat ekonomi mengalami boom, untuk mencegah terjadi pemanasan ekonomi, kebijakan fiskal surplus semestinya diadopsi dan sebaliknya selama krisis kebijakan defisit anggaran merupakan jawaban untuk mendorong kembali permintaan anggaran menuju keseimbangan jangka panjangnya.


Terdapat berbagai penjelasan mengenai lambatnya proses pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia, antara lain adanya fenomena reformasi ekonomi.

Reformasi ekonomi pada dasarnya dilakukan untuk merubah seecara fundamental dan permanen cara kegiatan-kegiatan ekonomi diorganisasikan dan diregulasikan. Tujuannya tidak lain adalah memperbaiki cara perekonomian bekerja lebih efisien sehingga makin banyak masyarakat yang mengalami perbaikan kesejahteraan ekonominya. Untuk memperjelas uraian tentang reformasi ekonomi, tulisan ini juga mengetengahkan beberapa contoh kasus. Beberapa argumen yang terdapat di dalamnya memberikan suatu kesimpulan yang menarik yakni, sumber perbaikan efisien bukanlah reformasi ekonomi sendiri, tetapi reformasi ekonomi yang kredibel.

 

WP 1

Publikasi Terbaru

Bantuan Subsidi Upah (BSU) Setelah Lima Tahun: Masihkah Relevan? Bagaimana Seharusnya Ke Depan? – Labor Market Brief, Juni 2025

Juni 12, 2025

Balancing Act: Complementary Strategies for Indonesia’s Sustainable Nickel Downstream Industry

Juni 5, 2025

Inflasi Bulanan, Juni 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

Juni 4, 2025

Menjaga Sektor Padat Karya: Melindungi Kesempatan Kerja dan Daya Beli Masyarakat – Trade and Industry Brief, Juni 2025

Juni 3, 2025

Publikasi Terkait

bantuan subsidi upah

Bantuan Subsidi Upah (BSU) Setelah Lima Tahun: Masihkah Relevan? Bagaimana Seharusnya Ke Depan? – Labor Market Brief, Juni 2025

nikel indonesia

Balancing Act: Complementary Strategies for Indonesia’s Sustainable Nickel Downstream Industry

inflasi bulanan juni

Inflasi Bulanan, Juni 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

Positive SSL Wildcard