Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Press Release: Mendorong Pengembangan Indikator Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan

pertumbuhan ekonomi

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dan Sustainable Development Goals Hub UI (SDGs Hub UI) bekerjasama dengan International Institute for Sustainable Development Canada (IISD Canada) untuk melakukan studi terkait comprehensive wealth di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengedepankan perhitungan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan melihat indikator-indikator pertumbuhan di luar dari indikator Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk mendukung studi di atas, pada 14 Juli 2022 telah dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, yang dihadiri oleh Robert Smith (IISD Canada), David Kazcan (World Bank), Arik Haryono (Direktur Penilaian, DJKN), Rustanto (Kabag SDM Sekretariat, DJKN), dan Dr. Alin Halimatussadiah beserta tim LPEM FEB UI. Kegiatan FGD ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan konsep pertumbuhan inklusif, salah satunya yaitu dalam hal penyusunan Natural Capital Accounting, dan menginisiasi diskusi serta membuka peluang kolaborasi bersama pemerintah mengenai langkah-langkah yang harus diambil kedepannya untuk memetakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai rangkaian dari studi ini, LPEM FEB UI juga menyelenggarakan lokakarya berjudul Promoting Beyond GDP Indicators for Green and Inclusive Growth dalam salah satu sesi di Konferensi Indonesian Regional Science Association (IRSA) ke-18 di Bogor, 17 Juli 2023. Acara dibuka oleh Dr. Alin Halimatussadiah dan dilanjutkan dengan diskusi panel bersama narasumber yang berasal dari Bappenas (Ir. Medrilzam, M.Prof. Econ, Ph.D, Direktur Lingkungan Hidup), IISD Canada (Robert Smith, Senior Associate), Badan Pusat Statistik (Puji Kurniawan, Direktur pada Direktorat Neraca Produksi), dan Australia National University (Prof. Budy Resosudarmo).

Beberapa hal yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut:

  • PDB sering digunakan sebagai indikator utama keberhasilan nasional. Dengan mengacu hanya pada PDB sebagai ukuran keberhasilan, seringkali pemerintah lebih mengutamakan kebijakan yang dapat dilihat langsung manfaat ekonominya dalam jangka pendek dibanding dengan kebijakan yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan dalam jangka panjang.
  • Mengatasi hal tersebut, penting agar pemerintah melihat pertumbuhan dan perkembangan negara dari lensa comprehensive wealth. Perhitungan comprehensive wealth mencakup semua aset dari negara: Produced Capital (aset infrastruktur, bangunan, dan mesin), Financial Capital (aset keuangan, seperti saham dan obligasi), Natural Capital (aset sumber daya alam, seperti mineral dan hutan), Human Capital (kualitas masyarakat sebuah negara), dan Social Capital (nilai dalam masyarakat, seperti kerjasama dan kepercayaan dalam komunitas). Perhitungan comprehensive wealth dinilai krusial karena dapat mengakomodasi berbagai aset yang dihasilkan sebuah negara, dengan memperhitungkan indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial, untuk mendukung terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan.
  • IISD Canada telah mempublikasikan Laporan Comprehensive Wealth untuk Canada pada tahun 2016 dan 2018. LPEM FEB UI dan SDGs UI bersama dengan IISD Canada sedang dalam proses menyelesaikan laporan serupa untuk mendorong diskusi comprehensive wealth di Indonesia.

Melalui diskusi dan kegiatan di atas, LPEM FEB UI berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan indikator pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Publikasi Terbaru

Analysis of Korean’s ODA Projects in Indonesia: Development Demands, Projects Performance, and Satisfaction

Juli 2, 2024

Seri Analisa Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Juni 2024

Juni 21, 2024

Riset LPEM FEB UI: GoTo Berkontribusi Signifikan Dorong 5 Sektor Penting Penggerak PDB Indonesia Tahun 2023

Juni 5, 2024

Ribut Soal Tapera: Kebijakan “Harga Mati” untuk Turunkan Angka Kekurangan Perumahan Nasional? – Special Report, Juni 2024

Juni 4, 2024

Publikasi Terkait

Korea in Indonesia

Analysis of Korean’s ODA Projects in Indonesia: Development Demands, Projects Performance, and Satisfaction

inflasi juni turun

Seri Analisa Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Juni 2024

Riset LPEM FEB UI: GoTo Berkontribusi Signifikan Dorong 5 Sektor Penting Penggerak PDB Indonesia Tahun 2023