KATA PENGANTAR
Meskipun tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 33% pada akhir 1998 menjadi sekitar 16% pada tahun 2004, namun tingkat pengangguran terbuka cenderung meningkat dari keadaan sebelum krisis. Ada beberapa penjelasan mengapa meskipun laju pertumbuhan ekonomi membaik tetapi tidak terjadi dalam peningkatan kesempatan kerja yang memadai, antara lain karena sumber perbaikian pertumbuhan ekonomi yang umumnya berasal dari konsumsi masyarakat bukan berasal dari peningkatan kapasitas perekonomian. Akibatnya penciptaan lapangan kerja baru cenderung hanya mempertahankan lapangan kerja yang ada.
Tulisan ini juga memaparkan dua pendekatan untuk melihat penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi selama pasca krisis sekaligus penjelasan penggunaan persamaan akuntansi pertumbuhan sederhana guna memperkirakan perekonomian Indonesia dalam jangka menengah (2005-2009).
Tantangan untuk mengembalikan laju pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi dalam era 80-an memang tidak mudah, karena terdapat beberapa kendala yang menyurutkan jalan ke arah perkembangan yang diinginkan. Untuk memperjelas arah pertumbuhan yang diinginkan tersebut, penulis mengemukakan beberapa agenda reformasi mikroekonomi dengan tujuan mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jakarta, 11 April 2005
Mohamad Ikhsan