Berbagai pihak menyatakan kekhawatirannya bahwa krisis pangan global kemungkinan akan terjadi pada akhir tahun 2022 dan berlanjut hingga tahun 2023. Ancaman ini muncul karena beberapa faktor, antara lain: invasi Rusia yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi produksi dan perdagangan pangan Ukraina; komitmen dan kepercayaan berbagai negara untuk saling mendukung rantai pasok dan pangan pasca pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih; dan rendahnya hasil panen di beberapa negara. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi Indonesia, baik dari segi keandalan pasokan impor maupun kenaikan harga pangan yang dapat merugikan perekonomian dalam negeri.
Ringkasan kebijakan ini membahas secara singkat potensi ancaman krisis pangan global dan antisipasi yang harus dilakukan Indonesia. Ringkasan kebijakan ini juga mengkaji kinerja perdagangan Indonesia hingga September 2022 yang mencatat surplus sebesar $4.99 miliar.