Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

Inflasi Bulanan, Oktober 2024 : Seri Analisis Makroekonomi

Oktober 4, 2024

inflasi oktober

Inflasi year-on-year (YoY) pada September 2024 dilaporkan sebesar 1,84% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan di September 2023 yang mencapai 2,28%. Lebih lanjut, nilai inflasi bulan ini juga lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, Agustus 2024 yang sebesar 2,12%.

Penurunan inflasi YoY pada bulan September 2024 dibandingkan Agustus 2024 didorong karena adanya penurunan harga pada beberapa sektor, yaitu sektor bahan makanan; sektor makanan minuman, dan tembakau; dan sektor energi. Sektor bahan makanan dan sektor makanan, minuman, dan tembakau walaupun mengalami penurunan inflasi YoY tertinggi pada bulan ini—sebesar -1,24 persen poin dan -0,81 persen poin—namun keduanya masih menjadi sektor dengan nilai inflasi YoY tertinggi sebesar 1,53% dan 2,57%. Nilai ini lebih rendah dari bulan Agustus 2024 sebesar 2,76% untuk bahan makanan dan 3,39% untuk makanan, minuman, dan tembakau. Selanjutnya, sektor energi mengalami deflasi sebesar 0,29% setelah tiga bulan sebelumnya mencatat tren inflasi. Sebagai tambahan, Sektor informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masih menjadi sektor yang mengalami deflasi sejak awal tahun 2024, dan bulan ini berada pada angka sebesar -0,28%.

Baca selengkapnya:

Download (PDF, 595KB)

Publikasi Terbaru

MSME Resilience in the Face of COVID-19 and Beyond: A Meta-Analysis of Factors that Influence MSME Resilience

April 14, 2025

Inflasi Bulanan, April 2025 : Seri Analisis Makroekonomi

April 10, 2025

Risiko Ketenagakerjaan Indonesia dalam Bayang-Bayang Reciprocal Tariff AS – Labor Market Brief, April 2025

April 10, 2025

Potensi Dampak Perang Dagang AS dan Implikasi pada Indonesia

April 7, 2025

Publikasi Terkait

umkm indonesia

MSME Resilience in the Face of COVID-19 and Beyond: A Meta-Analysis of Factors that Influence MSME Resilience

inflasi april

Inflasi Bulanan, April 2025 : Seri Analisis Makroekonomi

ketenagakerjaan trump

Risiko Ketenagakerjaan Indonesia dalam Bayang-Bayang Reciprocal Tariff AS – Labor Market Brief, April 2025

Positive SSL Wildcard