Indonesia mencatatkan inflasi umum positif pertamanya di 2025 pada bulan Maret. Tercatat sebesar 1,03% (y.o.y), inflasi umum meningkat dari -0,09% (y.o.y) di bulan sebelumnya. Kembalinya angka inflasi ke teritori positif sebagian besar merefleksikan berakhirnya diskon tarif listrik 50% yang berlangsung selama Januari hingga Februari 2025. Inflasi diprediksi akan meningkat secara perlahan seiring dengan berakhirnya berbagai skema subsidi tarif listrik dan angkutan udara untuk periode Idul Fitri. Peningkatan permintaan agregat dan mobilitas masyarakat menyusul berbagai hari raya keagamaan dan periode cuti bersama juga berpotensi memberikan tekanan inflasi. Di sisi lain, agresifnya eskalasi ‘tit-for-tat’ atau strategi saling membalas antara AS dan Tiongkok semakin memperburuk ketidakpastian global. Dalam 30 hari terakhir, akumulasi arus modal keluar dari Indonesia mencapai USD1,99 miliar dan depresiasi nilai tukar Rupiah hingga 2,59%. Dengan kondisi ini, BI sebaiknya menahan suku bunga acuannya di 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur di April 2025 dan tetap menjaga fokusnya untuk upaya intervensi dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
Baca selengkapnya
ID:
EN: