Mohammad D. Revindo dan Christopher Gan
Abstrak:
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lebih terkendala untuk berpartisipasi di pasar ekspor dibandingkan usaha besar meskipun terdapat berbagai bantuan ekspor dari pemerintah. Literatur yang ada mengenai internasionalisasi UKM sebagian besar lebih berfokus pada bagaimana UKM non-ekspor dapat menjadi eksportir dibandingkan bagaimana UKM pengekspor dapat mempertahankan dan memperluas ekspor mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas ekspor UKM dengan mengacu pada kasus di Indonesia. Regresi logit pecahan digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor yang menunjukkan ekspor, faktor-faktor yang menghambat ekspor, dan karakteristik perusahaan dan pemilik terhadap intensitas ekspor UKM. Bukti-bukti tersebut dikumpulkan dari 497 UKM di tujuh provinsi di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Temuan menunjukkan bahwa intensitas ekspor UKM dipengaruhi oleh beberapa karakteristik perusahaan termasuk usia perusahaan dan jumlah karyawan. Intensitas ekspor juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menunjukkan termasuk pengalaman kerja pemilik di luar negeri dan perusahaan MNC/pengekspor, bantuan lembaga pemerintah pusat, hubungan jaringan dengan aktor non-pemerintah, lokasi, pilihan pasar ekspor dan tahun ekspor. Sebaliknya, intensitas ekspor terkena dampak negatif dari persepsi kesulitan dalam mengatasi hambatan informasi dan sumber daya manusia, hambatan distribusi, logistik dan promosi, hambatan finansial, hambatan pemerintah asing, hambatan prosedural, dan hambatan harga. Implikasi kebijakan dan manajerial dari temuan ini dibahas.