Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia

SERI ANALISIS MAKROEKONOMI: BI Board of Governor Meeting, Maret 2023

Angka inflasi bergerak ke arah berlawanan seiring dengan peningkatannya menjadi 5,47% (y.o.y) setelah mengalami pola penurunan sejak September 2022. Hal ini terutama disumbang oleh kombinasi dari gangguan pasokan akibat terjadinya banjir pada musim panen dan low base effect yang ada. Dari sisi eksternal, ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh AS telah mendorong dana keluar dari Indonesia dengan arus modal keluar tercatat sebesar USD938 juta sejak pertengahan Februari 2023. Namun, tragedi SVB baru-baru ini dapat memaksa The Fed untuk tidak terlalu agresif pada pengetatan kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Desakan penundaan pengetatan moneter oleh AS akan menciptakan momentum aliran dana masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Di sisi lain, mata uang domestik akhirnya stabil setelah serangkaian depresiasi dengan Rupiah kini berada di kisaran Rp15.367. Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut,  kami melihat bahwa BI harus mempertahankan suku bunga kebijakannya pada 5,75% bulan ini sambil terus menerapkan langkah-langkah makroprudensial untuk mendukung momentum pertumbuhan.

 

Download (PDF, 1.58MB)

Publikasi Terbaru

Rapat Dewan Gubernur BI, Januari 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

Januari 15, 2025

Inflation Outlook 2025: Seri Analisis Makroekonomi

Januari 9, 2025

UMP: Menjaga Kesejahteraan Pekerja di Tengah Ketimpangan – Labor Market Brief Desember 2024

Desember 30, 2024

Seri Analisis Makroekonomi: Rapat Dewan Gubernur BI, Desember 2024

Desember 20, 2024

Publikasi Terkait

Rapat Dewan Gubernur BI, Januari 2025 – Seri Analisis Makroekonomi

inflation outlook

Inflation Outlook 2025: Seri Analisis Makroekonomi

ump 2025

UMP: Menjaga Kesejahteraan Pekerja di Tengah Ketimpangan – Labor Market Brief Desember 2024