Kebijakan reciprocal tariff yang diberlakukan Amerika Serikat menimbulkan risiko nyata terhadap ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di sektor padat karya berorientasi ekspor seperti tekstil dan alas kaki. Kedua sektor ini tidak hanya menyumbang porsi penting dalam ekspor manufaktur, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama pekerja muda, berpendidikan rendah, dan tidak tetap, yang secara...Read More
Partisipasi perempuan dalam pasar kerja bukan lagi isu sampingan, melainkan inti dari pembangunan ekonomi yang inklusif. Meskipun partisipasi perempuan meningkat perlahan selama satu dekade terakhir, kesenjangan gender dalam pasar kerja Indonesia masih cukup tinggi, dengan rata-rata partisipasi perempuan jauh di bawah laki-laki. Data Sakernas 2023 mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia menghadapi berbagai tantangan struktural seperti keterbatasan...Read More
Dua isu yang tengah mencuat dan memiliki keterkaitan dalam diskursus ketenagakerjaan saat ini adalah fenomena #KaburAjaDulu dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. #KaburAjaDulu, yang mencerminkan tren migrasi tenaga kerja ke luar negeri, semakin menguat di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik dalam negeri. Sementara itu, kebijakan efisiensi anggaran dalam Inpres 1/2025...Read More
Kemiskinan dan ketimpangan merupakan dua isu utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya tren penurunan kemiskinan secara bertahap, tetapi ketimpangan masih menjadi tantangan yang signifikan. Laporan resmi BPS yang dirilis pada Januari 2025 menggambarkan berbagai perkembangan dalam tingkat kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang terjadi sepanjang...Read More
Upah Minimum Provinsi (UMP) merupakan salah satu instrumen kebijakan pengupahan yang dirancang untuk melindungi tenaga kerja di Indonesia, khususnya pekerja dengan keterampilan dasar yang bekerja pada level terendah. UMP menjadi penting dalam menjamin kesejahteraan pekerja dan mendukung daya beli masyarakat, yang secara tidak langsung mempengaruhi stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini juga memunculkan...Read More
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2024 menurun menjadi 4,91 persen, mencerminkan perbaikan ekonomi pascapandemi yang didukung kebijakan penciptaan lapangan kerja dan pelatihan keterampilan. Meski partisipasi angkatan kerja meningkat, mayoritas pekerja masih terjebak di sektor informal dengan upah rendah dan perlindungan sosial minim. Distribusi pekerja di sektor formal bertambah menjadi 42,05 persen, sedangkan sektor-sektor...Read More
Ketidaksesuaian antara pendidikan dan pekerjaan di Indonesia menjadi tantangan signifikan dalam dunia kerja. Berdasarkan klasifikasi ILO, mismatch terjadi pada pekerja yang memiliki pendidikan lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dibutuhkan (over-educated dan under-educated), yang dapat berdampak pada produktivitas dan efisiensi kerja. Mayoritas tenaga kerja tercatat berada dalam kategori “well-matched,” tetapi sejumlah besar pekerja masih...Read More